INDAHNYA SEKOLAH DI SMK
Pada awal mula sebelum saya masuk SMK, saya merasa akan lebih baik
apabila saya bisa bersekolah di SMA favorit, dan ternyata teman-teman di
SMP setuju dengan apa yang saya katakan kepada mereka bahwa SMA
mempunyai peluang kerja yang lebih besar karena SMA tidak tertuju kepada
salah satu jurusan saja. Teman-temanku mulai mendaftar di
sekolah-sekolah yang mereka favoritkan sejak SMP, namun saat saya akan
ikut mendaftar di salah satu sekolah SMA, saya mulai merasakan
kebimbangan yang begitu besar. Saya rindu menimba ilmu di SMK tetapi
lingkungan saya dan masyarakat pada umumnya masih menganggap bahwa SMK
adalah sekolah nomor dua, di bawah SMA. Perasaan tersebut bercampur aduk
dalam batinku. Setelah saya mengutarakan perasaan saya kepada kedua
orang tuaku, ternyata saya mendapatkan dorongan yang sangat besar dari
beliau dan teman-temanku untuk masuk ke SMK, walaupun awalnya orang
tuaku merasa berat memasukkan saya ke SMK sesuai pilihanku. Saya
memaklumi alasan mereka yang mungkin khawatir saya terpengaruh pada pola
pergaulan siswanya yang kebanyakan anak perempuan tersebut. Saya
berusaha meyakinkan orang tuaku bahwa putra kesayangan mereka akan tetap
menjadi putra yang mereka banggakan, bila perlu lebih memberi
kebanggaan yang lebih besar lagi dari pada saat-saat saya di SMP dulu.
Saya juga berjanji akan rajin belajar dan kelak akan kuliah seperti
harapan kedua orang tuaku yang memang menerapkan prinsip belajar seumur
hidup dalam keluarga kami.Saat saya mendaftar ke salah satu sekolah
kejuruan di Indralaya Selatan, memang saya merasa takut
karena harus beradaptasi lagi dengan banyak orang baru yang ada di
sekolah itu, apalagi saat masuk pada hari pertama, semua tugas yang
diberikan oleh guru adalah mengklasifikasikan bumbu-bumbu Indonesia.
Saya tahu bahwa sekolah SMK tidaklah mudah bahkan lebih susah dari
pada SMA. Tuntutan di SMK sepertinya harus total. Knowledge di bidang
semua mata pelajaran produkti, normatif dan adaptif harus ‘ok
’sementara skill juga harus ‘ok’. Saya memang sangat tertarik dengan
belajar komputer, sehingga saya memilih jurusan TKJ. Maklum karena saya dulunya setiap hari selalu menghadapi komputer,., siswa SMK jurusan TKJ dari kelas I belajar bagaimana cara Merakit Komputer dengan benar, dan Menginstal OS. Belum lagi saya juga sering menyaksikan acara di stasiun televisi yang menyuguhkan acara yang menampilkan Programer-Programer
nya yang hebat dengan cara yang luar biasa indahnya.. Siapa yang tidak
tertarik dan kagum menyaksikan Festival yang begitu indah? Melihat
keindahannya saja, saya juga yakin akan bisa seperti itu. Betapa
hebatnya para Programer tersebut yang mampu mengolah
membuat suatu Program, Aplikasi, Animasi, dll..Saya betul-betull
memiliki keinginan seperti mereka.Sekarang, kurang lebih satu bulan di
SMK, rasanya rasa bahagia semakin meliputi perasaanku. Di awal-awal
pelajaran produktif, kami diajarkan tentang teori-teori tentang dunia
komputer. Indahnya lagi, para guru kami memberikan pelajaran dengan
berbagai metode. Diskusi kelompok tentang Komponen2 pada CPU,
perawatan, dll.. Guru yang lain memberi tanya jawab mengenai wirausaha
yang berhasil, guru-guru kami di SMKN 1 Intan yang
selalu memotivasi kami untuk menjadi orang berhasil dalam semua bidang
kehidupan, hingga guru yang selalu memberi kesempatan pada kami untuk
mendownload semua hal yang kami perlukan di laboratorium yang selalu
tersedia gratis bagi kami. Perpustakaan berbasis teknologi ini sangat
membantu kami dalam pembelajaran. Sepertinya tidak ada siswa yang tidak
senang berada di laboratorium.. Belajar sambil mencuri-curi waktu
untuk melihat Facebook kami. Saya sering juga menyaksikan teman-teman
chating di sana, tetapi saya lebih suka mengirim email ke sanak
keluarga yang jauh dari Desa kami. Kata Bapak Ibu guru kami, kami
memiliki kurikulum yang berbeda dengan pelajaran di SMA. Kurikulum SMK
terdiri dari 70 % mata diklat produktif dan sisanya mata diklat
normatif adaftif. Tidak heran kalau nantinya kami akan PKL di DUDI
(Dunia Usaha dan Industri). Di Dudi, siswa SMK belajar dengan kisaran
waktu 3 bulan hingga 12 bulan. Tetapi di sekolah kami yaitu di SMK N I
Intan, kami PKL hanya sekitar 3 bulan saja selama kami menuntut ilmu di
SMK ( selama 3 tahun). Bila dipikir-pikir, asik juga ya bisa praktek
seperti karyawan di instansi Dunia Usaha dan Industri padahal masih
siswa Sekolah Lanjutan Atas. Untuk itu saya akan mempersiapkan diri
sebaik mungkin, agar di tempat praktek nanti kami bisa membawa nama
baik sekolah kami. Semoga kami bisa lebih baik dari Sekolah-sekolah
Lain kelas kami untuk meraih prestasi yang terbaik... SMK N 1
Indralaya Selatan.... BISA........,,.
Diposkan 15th July 2012 oleh Muhammad Hafiz